Informasi Seputar Mahasiswa

Kesehatan manusia menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Mulai dari kesehatan fisik sampai kesehatan mental. Namun, akhir-akhir ini, istilah kesehatan mental atau kesehatan jiwa sedang ramai dibicarakan terutama dikalangan remaja ataupun mahasiswa. Dalam dunia perkuliahan, mahasiswa seringkali mengalami gangguan kesehatan mental, seperti stress, kecemasan, ataupun depresi dikarenakan banyaknya tekanan baik dari dalam maupun dari luar diri mahasiswa tersebut. Oleh karena itu, remaja khususnya mahasiwa perlu mendapatkan perhatian lebih karena pada masa itu sangat rentan mengalami gangguan kesehatan mental.
Gangguan kesehatan mental adalah kondisi yang ditandai dengan perubahan pola pikir, emosi, dan perilaku yang menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Gangguan kesehatan mental dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, hubungan interpersonal, dan kesehatan fisik (American Psychiatric Association, 2013).
Kesehatan mental pada mahasiswa biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor genetika, keluarga, pertemanan, gaya hidup, sosial, maupun berbagai faktor lainnya. Pada faktor faktor tersebut dapat mempengaruhi mahasiswa secara positif maupun negatif. Akan tetapi, masih banyak mahasiswa yang tidak menyadari tentang dampak positif maupun negatif dari faktor-faktor tersebut sehingga lupa akan kesehatan mental mereka.
Mahasiswa seringkali mengalami stress karena berbagai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keseharian mereka. Beberapa faktor tersebut adalah tekanan akademik yang tinggi, tuntutan dari orang tua atau keluarga, tekanan sosial dan ekonomi, dan perasaan kesepian atau sulit beradaptasi dengan lingkungan baru. Semua faktor tersebut dapat memicu stress pada mahasiswa.
Tuntutan dari orang tua atau keluarga dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan stress pada mahasiswa. Biasanya, orang tua atau keluarga mengharapkan prestasi yang tinggi dari anaknya dalam hal akademik. Hal ini dapat menimbulkan beban psikologis pada mahasiswa yang merasa harus memenuhi harapan dari orang tuanya. Contoh prestasi akademik, orang tua atau keluarga mungkin mengharapkan mahasiswa untuk meraih prestasi akademik yang tinggi sehingga menambah beban pada mahasiswa yang merasa harus memenuhi ekspetasi orang tua atau keluarganya.
perasaan kesepian dan sulit beradaptasi dengan lingkungan baru adalah faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, termasuk mahasiswa. Mahasiswa sering mengalami perasaan kesepian dan kesulitan beradaptasi ketika mereka pindah ke kota baru untuk kuliah. Mereka harus meninggalkan lingkungan yang sudah akrab dan harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang mungkin berbeda dari apa yang mereka alami sebelumnya.
Mengidentifikasi gejala-gejala gangguan kesehatan mental pada mahasiswa merupakan hal yang penting untuk membantu mereka mendapatkan dukungan dan perawatan yang tepat. Beberapa cara untuk mengidentifikasi gejala-gejala gangguan kesehatan mental pada mahasiswa, yaitu perhatikan perubahan perilaku. Jika mahasiswa mengalami perubahan perilaku yang signifikan, seperti menghindari teman-teman, kurang tertarik pada aktivitas yang biasanya mereka nikmati, atau memiliki perubahan pola tidur dan makan maka itu dapat menjadi tanda-tanda gangguan kesehatan mental.
Beberapa solusi untuk mengatasi masalah stress mahasiswa sebagai berikut:
Kelola waktu dan prioritas dengan baik
Berbicara dengan orang tua atau keluarga
Temukan dukungan sosial
Atasi masalah keuangan dengan cara yang tepat
Jalin hubungan yang positif dan bergaul dengan baik
Tetap aktif secara fisik
Memprioritaskan self-care.
Sumber :
Alfarisi, R., Sandayanti, V., & Feryaldi, A. Y. (2019). Hubungan Aktivitas Olahraga Dengan Toleransi Stress pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung. Jurnal Dunia Kesmas 8.2 (2019): 80-85
American Psychological Association. (2018). Mengelola Stress: Panduan untuk Kesehatan Emosional. PT Gramedia Pustaka Utama.
Kurniawan, S. R., & Eva, N. (2020). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Mahasiswa Rantau. In Seminar Nasional Psikologi dan Ilmu Humaniora (SENAPIH) (Vol. 1, No. 1).
Oktaviani, R. (2019). Meningkatkan Kesehatan Mental Mahasiswa: STrategi dan Teknik Terapi Kognitif-Perilaku. PT Elex Media Komputindo.
Setyawan, I. A., Setiawati, O. R., Dharmawan, A. K., & Pramesti, W. (2021). Pengaruh Stress dengan Perilaku Olahraga Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 241-247.
Widhiastuti, R. (2018). Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kesehatan Mental Mahasiswa: STudi Kasus di Universitas XYZ. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(2), 89-97.
Yunita, D., & Setiawan, A. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental Mahasiswa: Studi Kasus di Universitas XYZ. Jurnal Psikologi Terapan, 6(2), 89-96.
Penulis: Wirdha Alifah
Editor: Gilang Sadewa Mahardika Putra
Comments