top of page

MEDIA LITERASI : AKANKAH SELAT MURIA KEMBALI ?!!

Writer's picture: bpmgunnesbpmgunnes

Menelusuri Jejak Sejarah: Akankah Selat Muria Kembali Berjaya?

Semarang, ibukota Jawa Tengah, tak asing lagi dengan terjangan banjir dalam beberapa waktu terakhir. Banjir ini tak hanya melumpuhkan aktivitas warga, tapi juga menjadi pengingat tentang Selat Muria yang dulunya menjadi pusat perekonomian penting. Mungkinkah ada hubungannya?


Selat Muria, yang membelah Jepara dan Karimunjawa, pernah menjadi jalur pelayaran utama. Para pedagang dari berbagai penjuru Nusantara dan dunia berdatangan, menjadikan kawasan ini sebagai pusat transit yang ramai.

Namun, seiring pendangkalan akibat sedimentasi, Selat Muria tak lagi bisa dilalui kapal-kapal besar. Perannya sebagai jalur utama pun tergantikan. Paradigma pun berubah, tak lagi menjadikan sungai sebagai jalur transportasi utama.


Kejayaan masa lalu Selat Muria, yang tentunya turut berkontribusi pada perekonomian Jawa Tengah, kini hanya tinggal kenangan. Banyak yang mempertanyakan, apakah terabaikannya fungsi ekologis sungai dan selat terkait dengan banjir yang kerap melanda Semarang dan kawasan Pantura akhir-akhir ini?


Akankah Selat Muria bisa kembali berjaya? Mungkin sulit jika dibayangkan sebagai jalur pelayaran utama. Namun, bukan berarti fungsinya tak bisa dikembalikan.


Pengerukan untuk mencegah pendangkalan, serta pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang baik bisa menjadi langkah awal. Saat ini, sisa-sisa dari Selat Muria dapat dilihat di Sungai Kalilondo yang membentang dari Juwana di sebelah timur hingga ke Ketanjung di sebelah barat. Selain itu, beberapa sungai juga terbentuk dari bekas Selat Muria, seperti Sungai Silugonggo yang melintasi wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah.


Menelusuri jejak sejarah Selat Muria tak hanya bercerita tentang masa lalu yang gemilang, tetapi juga tentang potensi yang bisa digali kembali. Dengan pengelolaan yang tepat, kawasan bekas Selat Muria bisa menjadi bagian penting dalam upaya membangun Semarang dan Pantura yang tak hanya tangguh banjir, tapi juga maju dan sejahtera.


Mungkinkah penataan ulang kawasan bekas Selat Muria menjadi solusi banjir? Dalam hal ini memerlukan kajian dan diskusi lebih lanjut. Namun, yang pasti, belajar dari masa lalu dan mengelola potensi yang ada bisa menjadi jawaban atas permasalahan yang dihadapi saat ini.

Penulis : Siti Nur A ini

Editor : Indra Aditiawan

22 views0 comments

Comments


Post: Blog2_Post

Jurusan Geografi, Universitas Negeri Semarang

  • Instagram

©2024-2025 by Badan Pers Mahasiswa Geografi. Proudly created with Wix.com

bottom of page