Melestarikan kesenian dan kebudayaan memberikan tantangan tersendiri. Tantangan yang
dihadapi dapat berupa pelestarian kesenian dan kebudayaan di dalam kampus maupun di luar
area kampus. Terkadang di beberapa universitas memiliki fasilitas yang sangat minim, seperti dari
segi kurikulum dan ketersediaan sumber daya manusia. Kurikulum pendidikan di setiap universitas
berbeda-beda, beberapa universitas belum memiliki kurikulum yang memadai untuk mendukung
pemahaman dan pengembangan mengenai pelestarian kesenian dan kebudayaan di kalangan
mahasiswa.
Banyak tantangan yang dihadapi mahasiswa untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan
di luar kampus. Salah satu tantangan berat yang dihadapi adalah minimnya kesadaran masyarakat
dalam melesetarikan kesenian dan kebudayaan yang mereka miliki. Hanya sebagian masyarakat
yang memiliki kesadaran tentang melestarikan kesenian dan kebudayaan yang ada di sekitar
mereka. Mahasiswa akan kesulitan untuk memotivasi masyarakat sekitarnya dalam upaya
pelestarian kesenian dan kebudayaan.
Selain kesadaran masyarakat itu sendiri, ada tantangan selanjutnya yang harus dihadapi
yaitu adanya multikulturalisme pada masyarakat. Negara Indonesia terkenal dengan keberagaman
suku dan budaya. Dalam suatu kelompok masyarakat terdiri dadi keberagaman yang berbeda-
beda. Setiap masyarakat akan memiliki pandangan yang berbeda-beda. Pandangan tersebut akan
menyulitkan mahasiswa dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk melestarikan
kesenian dan kebudayaan yang dimilikinya.
Hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah keberedaan teknologi yang ada diantara
kehidupan mahasiswa saat ini. Perkembangan teknologi yang cukup pesat dapat menciptakan
kesenjangan antara pemahaman tradisional dan tren seni modern. Seorang mahasiswa harus
beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang cepat dapat menciptakan kesenjagan anatar
pemahaman tradisional dan tren seni di masa kini.
Dengan disebarluaskannya suatu kesenian di media sosial akan meciptakan pertanyaan
bagi masyarakat. Masyarakat butuh kepastian apakah kesenian yang dibagikan di media sosial
merupakan suatu kesenian atau kebudayaan asli atau pembohongan publik semata. Pertanyaan
mengenai sejauh mana suatu kesenian dan kebudayaan dapat dilestarikan melalui media sosial
atau digitalisasi tanpa kehilangan keasliannya.
Setelah melalui beberapa tantangan, mahasiswa dapat melaukan strategi agar kesenian
dan kebudayaan dapat tetap lestari. Mahasiswa dapat mengembangkan keterempilan yang
mereka miliki dalam suatu kesenian dan kebudayaan yang dikemas secara modern. Mahasiswa
dapat mengikuti kursus tambahan agar meningkatkan keterempilan yang mereka miliki. Kursus
tambahan tersebut akan membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan mereka.
Adanya keterempilan yang dimiliki pada diri mahasiswa dapat memanfaatkan keberadaan
teknologi untuk membuat konten digital yang mempromosikan kesenian dan kebudayaan. Seperti
mengunggah video di akun tik-tok masing-masing. Aplikasi tok-tok saat ini menjadi tren penting
dikalangan masyarakat, baik itu ana-anak hingga orang dewasa. Video yang diunggah merupakan
video yang berua kesenian atau kebudataan yang sedang dipertontonkan. Dalam mengunggah
video harus dilakukan sekreatif mungkin agar menarik minat penonton. Dalam hal ini mahasiswa
berperan memanfaatkan media sosial untuk memprosikan acara seni.
留言