
Terdapat satu jenis ekosistem di Kalimantan yang sangat sensitif terhadap gangguan, karena jika rusak, pemulihannya akan sangat sulit. Nama ekosistemnya adalah ekosistem kerangas. Kerangas, yang dalam bahasa Inggris disebut Heath Forest, berasal dari bahasa Dayak Iban dan merujuk pada jenis tanah yang tidak cocok untuk pertanian padi. Tanah di kawasan ini bersifat pasiran, kaya silika, dan sangat miskin unsur hara. Tanaman yang tumbuh di sana harus memiliki kemampuan bertahan hidup yang luar biasa.

Ekosistem kerangas tersebar luas di Kalimantan, antara lain di utara Palangka Raya, di sepanjang jalan antara Sampit dan Pangkalan Bun, di pesisir Seruyan, Taman Nasional Tanjung Puting, dan berbagai daerah lainnya. Hutan Kerangas tumbuh di atas tanah podsol, yaitu tanah yang terbentuk karena curah hujan dan juga tanah pasir kuarsa. Hutan ini miskin hara dan memiliki pH rendah, tanah kerangas tidak memiliki nutrisi yang cukup, sehingga jika dilakukan restorasi, diperlukan input nutrisi eksternal seperti pupuk dan kapur. Proses alami untuk mengembalikan kawasan ini sangat panjang dan tidak dapat dilakukan dalam skala waktu manusia. Menurut penelitian, hutan kerangas sendiri berasosiasi dengan lapisan gambut. Lapisan tanah gambut yang berasal dari jenis-jenis serasah organik menumpuk selama ribuan-puluhan ribu tahun di atas substrat dasar pasir kuarsa.

Meskipun tanahnya miskin unsur hara, ekosistem ini tetap mendukung kehidupan, dengan terjadinya suksesi ekologis yang bertahap hingga terbentuk hutan kerangas yang unik. Salah satu spesies menarik di ekosistem ini adalah Dischidia, yang menjalin simbiosis mutualisme dengan semut. Semut membawakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman ini, sementara tanaman menyediakan tempat bagi semut untuk bersarang di buahnya. Selain itu, di sekitar batang tempat Dischidia tumbuh, terdapat tanaman Nepenthes (kantong semar) yang juga tumbuh. Tanaman ini memiliki kemampuan untuk menjebak semut yang tidak sengaja masuk, sehingga memenuhi kebutuhan nutrisinya. Tatanan kehidupan di ekosistem kerangas sangat luar biasa, dengan saling keterkaitan antar spesies yang menciptakan keseimbangan ekologis.

Jika menjadi hutan, kerangas memiliki keindahan yang mempesona, dengan air yang berwarna hitam, yang menunjukkan adanya pencucian material organik dari tanaman di atasnya. Hal ini serupa dengan gambut, namun kerangas yang sehat juga memiliki air berwarna hitam. Salah satu destinasi wisata yang terkenal di Kalimantan Tengah adalah Danum Bahandang, yang beberapa tahun terakhir menjadi tujuan wisata populer. Pengunjung dapat berenang di Sungai Kerangas yang masih asri, dengan air yang dingin karena berasal dari hutan, memberikan sensasi menyegarkan, terutama di tengah udara panas di luar.
Comments