
Jakarta kembali tercatat menjadi kota dengan polusi udara tertinggi atau kualitas udara terburuk di dunia pada 1 September 2023 per 14.00 WIB versi IQAir. Penilaian untuk Jakarta dilakukan dengan mengukur indeks kualitas udara (AQI) oleh perusahaan teknologi kualitas udara asal Swiss. Dalam situs IQAir, indeks kualitas udara Jakarta mencapai 168, yang termasuk ke dalam kategori tidak sehat. Dengan kondisi ini, kualitas udara Jakarta lebih buruk dari ibu kota negara tetangga Malaysia, Kuala Lumpur (AQI 155) dimomen saat ini. Hal ini menjadikan jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk didunia disusul Dhaka, Banglades (AQI 164) dan Johanesburg, Afrika Selatan (AQI 162)
Adapun polutan utamanya berjenis Particulate Matter (PM) 2.5, yaitu partikel berukuran 2,5 mikron atau kurang, seperti debu, asap pembakaran motor, asap industri, hingga asap pembangkit listrik batu bara. Saat ini, konsentrasi PM 2,5 di Jakarta 16,6 kali lebih besar dari nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. Ukurannya yang kecil dapat membuat partikel PM 2,5 masuk sangat jauh ke paru-paru hingga aliran darah yang berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan bahkan komplikasi kesehatan yang lebih serius.
Situs IQAir merekomendasikan warga menggunakan masker jika berada di luar ruangan. IQAir juga menyatakan data kualitas udara didapat dari sejumlah kontributor, antara lain KLHK, BMKG, serta US Department of State.
Selain itu, sebanyak 50 persen staf Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta sudah menjalani uji coba work from home (WFH) atau bekerja dari rumah sejak Senin (21/08). Tujuan kebijakan ASN di Jakarta diminta WFH tak lain untuk menangani polusi udara yang memburuk di ibu kota.
Ada banyak faktor penyebab polusi Jakarta yang semakin memburuk, tapi ada satu yang sering terlupa dari perhatian publik. Kualitas udara di Jakarta kian memburuk, salah satu sebabnya adalah asap batu bara. Berdasarkan studi Vital Strategies, pembakaran batu bara menjadi salah satu penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta. Hampir seperlima polusi berasal dari pembakaran batu bara. Tak heran, Jakarta dihimpit 8 PLTU batu bara dalam radius 100 km. Lebih parah, pada tahun 2020 lembaga penelitian Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) mencatat bahwa Jakarta juga dikelilingi 118 fasilitas industri yang turut berkontribusi terhadap pencemaran udara di Jakarta. selain itu ada asap dari kendaraan bermotor, musim kemarau, dan pergerakan angin juga mempengaruhi tingkat polusi di Jakarta.
Sumber :
Penulis: Gilang Sadewa Mahardika Putra
Comments